hari-hari terakhir Ramadhan

belakangan lebih senang datang terlambat ketika iqomah dikumandangkan melalui pengeras suara Masjid. katanya jalan seperti biasa meski sudah terlambat, sehingga tetap khusyuk jalannya sholat nanti. akhirnya aku selalu memegang sebagai kunci, aku berjalan biasa saja lalu ambil shaf dibagian paling belakang atau menutup yang masih sisan dibeberapa shaf belakang.

suatu waktu aku mengisi shaf paling belakang disisa ruang seorang nenek. hatiku seperti diremat kuat ketika beliau rela membatalkan sholatnya yang sudah berjalan satu raka'at, demi membagikan sajadahnya padaku.
membantuku dalam beribadah sholat isya beberapa hari lalu. aku akan mengenang hangatnya selalu, seperti hangatnya nenek kandungku.

setelah sholat tarawih berakhir dengan penutup witir aku sadar, ternyata beliau adalah nenek yang dahulu berjualan di sekolah Taman Kanak-ku. Allah memang maha besar, beliau mungkin agak lupa akhirnya aku menyapanya kembali. sambil mengulurkan tangan dan terima kasih, namanya Mbah Kemi akhirnya ingatan masa kecil kembali, dahulu kita sangat dekat sekali.

anak kecil yang paling mungil dan tidak mau bermain aktif seperti sebayanya. aku ingat betul rasa minuman manisan rasa nanas yang dijualnya. wafer coklat berbungkus hijau tua dan snack kecil kesukaan anak-anak yang tergelar didepan samping plosotan.

sungguh aku menahan air mataku pecah waktu itu. ah cengeng sekali mungkin, tapi tidak semua orang mau berbagi sajadah apalagi nekat membatalkan sholatnya demi orang lain bukan? semoga Allah yang balas kebaikanmu Mbah, senyummu teduh sekali tidak pernah lekang oleh waktu.

akhir Ramadhan ku tahun tidak terlalu buruk juga, semoga terlalui sampai raya untuk kita semua.

bagian dari #SelasaLocita

renjana ;

Komentar

  1. Semangat untuk segalanya.

    BalasHapus
  2. jadi teringat dulu juga ada nenek penjual jajanan di tempat ngaji dan selalu beli gorengannya yang dibalut sambal kacang. Nenek itu baik banget anak-anak memanggilnya Uwa Nunung, tapi saya ngga tau sekarang kabarnya gimana semoga sehat-sehat selalu

    BalasHapus
  3. memori masa kecil seperti itu bikin rindu sekali memang :(( do'a terbaik untuk Uwa Nunung dan kakaknya, selamat raya 🙌🏽

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer