sela-sela yang bersambung
jika sedang terhimpit sampai sesak apa yang kamu pikirkan pertama kali?
aku bertanya-tanya belakangan ini, apakah orang juga merasakan kesakitan dan memiliki pemikiran mendalam seperti hal-hal berisik dikepalaku. sedangkan kata ibu jangan terlalu banyak memikirkan apa yang belum tentu terjadi nantinya. tapi bebal sekali, kata jangan justru semakin membuatku nekat memikirkannya.
aku akan menuliskan ini lalu mengunggahnya, walau entah kapan. terhitung bulan November 2022, bulan ini luar biasa. ternyata begini dan ternyata memang bisa juga kalau sudah dijalani, tapi lumayan seperti sengatan listrik ketika ujiannya bertubi-tubi.
tak apa, toh juga terlewati meski tidak terlalu baik, juga walau penuh air mata seperti biasa. memang dasar si mudah pecah saja. hahaha.
kabar-kabar sendu silih berganti cukup memukul mundur beberapa kali. tak apa aku nekat maju. disela-sela kabar itu sengaja nekat membuat komedi untuk penghiburan diri, cukup bekerja meski nyalanya sementara. lagi-lagi tak apa.
rasanya kembali ke masa itu, ubin dingin dan kelu. serba tanggung dan menyakitkan. kabar buruk yang makin menjelas lebih menakutkan daripada bertaruh di ujung penjelasan. benci diagnosa manusia, selalu.
kenapa lagi-lagi? apakah kali ini juga terlalu erat digenggam?
ya Tuhan kenapa tidak bisa aku mandiri datang? akankah jemputan ini masih lama?
menahan terlalu lama membuat semua terasa sia-sia. menaham, menahan lalu banjir.
akhir bulan tepat hari ini, semoga terlewati dengan baik. bukankah kesedihan tidak perlu validasi?
mari merayakan saja semua ini. tidak perlu melampaui cukup melalui. cukup.
renjana;
Komentar
Posting Komentar