menungso.

kebetulan itu tidak ada. semua adalah takdir yang tertulis sedari manusia belum sampai di Bumi. ingat dan pegang ini.


kepalaku berisik sekali.

kenapa harus sempat? apakah benar yang waktu itu? apakah saya cukup melukai? apakah dahulu itu bentuk tindakan ketulusan? apakah semua manusia melakukan hal semacam itu? 

serba menakutan sekali jika jawabannya iya.


Tuhan, kemarin itu cocok atau terlalu banyak mencocok-cocokan?


renjana ;

Komentar

Postingan Populer